Hebat! Mahasiswa KKN Tim II Undip Aktif Mendampingi Lansia Melawan “The Silent Killer”

Desa Karangbrai, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang (17/7/2024)- Alistiya Erisa, Mahasiswa KKN Reguler Tim 2 Universitas Diponegoro melakukan program monodisiplin “Pendampingan Lansia mengenai Peningkatan Kesadaran dan Manajemen Hipertensi”.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya sehingga mendapatkan julukan “The Silent Killer” karena sering terjadi tanpa adanya tanda dan gejala. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013), hipertensi adalag suatu kondisi tubuh di mana tekanan darah dalam sistolik meningkat secara persisten melebihi 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik melebihi 90 mmHg. Selain berisiko menderita penyakit jantung, hipertensi juga berisiko menderita penyakit lain yaitu penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah serta semakin tinggi tekanan darah akan semakin berisiko.

Hipertensi pada lansia merupakan kondisi kesehatan yang sering ditemukan karena terjadi kemunduran fungsi tubuh, seperti penurunan elastisitas dinding aorta, penebalan katub jantung yang membuat kaku katub, menurunnya kemampuan memompa jantung, kehilangan elastisitas pembuluh darah perifer, dan meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer (Nurarif A.H. & Kusuma H., 2016). Faktor penyebab hipertensi pada lansia lainnya yaitu gaya hidup, seperti pola makanan dengan kandungan tinggi lemak dan natrium garam, riwayat keluarga, merokok, dan kurangnya aktivitas fisik (Amalia, Murni, Wahyudi, & Yusnilasari, 2023).

Melalui Pos Binaan Terpadu (Posbindu) Lansia menjadi wadah pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif guna mewujudkan lansia yang sadar akan Penyakit Tidak Menular (PTM) salah satunya penyakit jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan monitoring dan deteksi dini hipertensi di Desa Karangbrai.

Kegiatan diawali dengan presensi, sebanyak 55 lansia yang hadir di Poliklinik Kesehatan Desa Karangbrai dan melakukan pemeriksaan kesehatan, seperti penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah, asam urat, dan kolesterol. Kegiatan berikutnya yaitu melakukan penyuluhan mengenai hipertensi mencakup pengertian, faktor risiko, komplikasi, dan cara penanganan dan pengendalian hipertensi dengan Dietary Approaches to Stop Hypertention (DASH) serta praktik terapi nonfarmakologi pijat akupresur mandiri pada beberapa titik tubuh dan senam hipertensi lansia yang efektif dalam menurunkan hipertensi.

Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan lansia dapat menyadari dan mengendalikan kondisi kesehatan khususnya pada penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah dengan monitoring dan deteksi dini serta pengendalian hipertensi yang tepat dan efektif melalui terapi nonfarmakologi yang dapat diterapkan secara mandiri dan aman.

Penulis: Alistiya Erisa (22020121130072)

DPL: Nurhadi Bashit, ST., M.Eng

Lokasi: Poliklinik Kesehatan Desa Karangbrai, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang

Referensi:

Amalia, A., Murni, N. S. ., Wahyudi, A. ., & Yusnilasari, Y. (2023). Analisis Kejadian Hipertensi Pra Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sekar Jaya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2023 . Jurnal Kesehatan Tambusai4(3), 2466–2479. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.16998

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013). Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Hipertensi. Jakarta Direktorat Jenderal Pencehaan Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI.

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2016). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Medication

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top