
Desa Karangbrai, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang (24/7/2024)- Alistiya Erisa, Mahasiswa KKN Reguler Tim 2 Universitas Diponegoro melakukan program monodisiplin “Pendampingan Ibu Hamil mengenai Upaya Penanganan Kekurangan Energi Kronik dalam Mencegah Stunting”.
Kekurangan zat gizi dan rendahnya derajat kesehatan ibu hamil masih sangat rawan, hal ini ditandai masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yang disebabkan oleh perdarahan karena anemia dan Kekurangan Energi Kronik (KEK) selama masa kehamilan. Pendarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu (28%), anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu (Apriyanti, 2017).
Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan keadaan dimana ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu sehingga kebutuhan ibu hamil akan zat gizi yang semakin meningkat tidak terpenuhi (Depkes RI, 2002). Salah satu bentuk faktor risiko pada ibu hamil adalah Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, atau penambahan berat badan <9 kg selama masa kehamilan (Kemenkes RI, 2015).
Kelas Ibu Hamil (KIH) bertujuan untuk memberikan pengetahuan lengkap seputar informasi yang harus diketahui oleh seorang ibu selama hamil. Mulai dari gizi seimbang ibu hamil, persiapan menghadapi proses persalinan, perawatan pasca persalinan dan nifas, hingga perawatan bayi baru lahir. Di kelas ini juga diajarkan senam ibu hamil untuk ibu yang usia kandungannya 20-36 minggu (5-9 bulan) (Kemenkes RI, 2019). Kelas ibu hamil banyak disediakan dan difasilitasi di berbagai tempat layanan kesehatan umum masyarakat, seperti rumah sakit, Puskesmas, maupun Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) seperti yang ada di Desa Karangbrai.

Kegiatan diawali dengan presensi, sebanyak 13 ibu hamil yang hadir di Poliklinik Kesehatan Desa Karangbrai dan melakukan pemeriksaan kesehatan, seperti penimbangan berat badan, pengukuran lingkar lengan dan tekanan darah. Kegiatan berikutnya yaitu melakukan penyuluhan mengenai kekurangan energi kronik pada ibu hamil mencakup pengertian, tanda dan risiko, faktor penyebab, masalah kesehatan yang dapat terjadi, serta penanganan dan pengendalian KEK melalui pola makan Isi Piringku serta praktik terapi nonfarmakologi dalam mengelola stress menjelang persalinan dengan terapi Relaksasi Pernapasan Banson yang disesuaikan dengan keyakinan yang dianut ibu hamil menggunakan kalimat “Allahu Akbar” dan pengucapan dengan yakin melalui kalimat afirmasi positif “Ibu kuat, janin sehat!” yang efektif dalam menurunkan stress dan kecemasan yang dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan ibu hamil.
Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan ibu hamil mampu memahami dan menyadari kondisi terjadinya KEK dengan monitoring dan deteksi dini serta pencegahan maupun penanganan KEK yang tepat dan efektif melalui peningkatan pola makan yang tepat dengan Isi Piringku serta terapi nonfarmakologi seperti terapi Relaksasi Pernapasan Banson dan pengucapan kalimat afirmasi positif “Ibu kuat, janin sehat!” untuk mengelola stress dan kecemasan dalam mempersiapkan persalinan yang dapat diterapkan secara mandiri dan aman.
Penulis: Alistiya Erisa (22020121130072)
DPL: Nurhadi Bashit, ST., M.Eng
Lokasi: Poliklinik Kesehatan Desa Karangbrai, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang
Referensi:
Aprianti, E. (2017). Gambaran Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta Tahun 2017. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Available at: http://repository.unjaya.ac.id/2347/
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2002). Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Penanggulangan Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan (2015). Profil Kesehatan Indonesia 2014, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. doi: 10.1037/0022-3514.51.6.1173.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil