Mahasiswa KKN UNDIP Merancang Pengalihfungsian Kolam Ikan menjadi Kolam Budidaya Spirulina sp.

Pemalang, (6/ 8/ 2024) – Mahasiswa KKN UNDIP Tim II, Yoga Harjo Widigdo (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), melaksanakan program perancangan dokumen modul pengalihfungsian kolam budidaya ikan menjadi kolam budidaya mikroalga Spirulina sp. di Dusun Karyomukti, Desa Karangbrai, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang. Program ini ditujukan kepada pemilik kolam ikan di Dusun Karyomukti, Pak Susanto. Tujuan dari program ini, yaitu untuk mengaktifkan kembali kolam yang tidak beroperasi lagi dan memenuhi kecukupan gizi warga Desa Karangbrai.

Desa Karangbrai memiliki kolam budidaya ikan konsumsi, seperti ikan lele, ikan nila, dan spesies ikan lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, kolam-kolam tersebut mulai tidak beroperasi. Alasan tidak beroperasinya kolam-kolam ini, di antaranya yaitu kurangnya kemampuan warga untuk menjalankan budidaya ikan di kolam, seperti kegiatan dari pribadi warga yang semakin memadat. Di sisi lain, desa ini mendapati perintah dari kecamatan dan kabupaten terkait mencegah dan menurunkan angka stunting yang ada di desa. Mikroalga Spirulina sp., merupakan salah satu dari spesies mikroalga yang dapat dikonsumsi manusia, serta memiliki kandungan gizi yang beragam. Kandungan tersebut, di antaranya yaitu protein, asam lemak, serat, vitamin A, C, E, B1, B2, B6, B12, mineral kalsium, besi, fosfor, potasium, dan antioksidan dari pigmen fikosianin, klorofil, dan karotenoid (Liestianty et al., 2019). Budidaya mikroalga Spirulina sp. ini, dapat dikatakan cukup mudah dan cepat, dimana hal yang diperlukan dari budidaya ini, hanya air, pupuk, aerasi, dan cahaya yang cukup. Masa pertumbuhan dan perkembangan mikroalga Spirulina sp. agar siap panen, hanya sekitar tujuh sampai sepuluh hari saja. Gizi dari mikroalga Spirulina sp. yang beragam, serta mudahnya dilakukan budidaya mikroalga Spirulina sp. ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai solusi untuk menurunkan angka stunting yang ada di Desa Karangbrai dan dapat mengaktifkan kembali kolam budidaya yang sudah ada.

Program ini diawali dengan melakukan kunjungan ke kolam budidaya milik salah satu warga di Dusun Karyomukti, Desa Karangbrai untuk diketahui layout kolam budidaya, sehingga dapat dilakukan rancangan denah untuk kolam budidaya mikroalga Spirulina sp. Dilakukan sedikit pemaparan terkait tujuan kunjungan, definisi dari mikroalga Spirulina sp., dan sedikit informasi terkait budidaya mikroalga ini, yang dilanjutkan dengan survey ke kolam budidaya. Hasil survey, yaitu kolam budidaya terletak di pekarangan belakang rumah pemilik kolam, kolam budidaya terdiri dari tiga kolam dengan dua kolam bersebelahan dan kolam ketiga terpisah dengan jarak yang cukup dekat dengan kedua kolam tersebut. Kegiatan kunjungan ini diakhiri dengan sesi foto bersama dengan pemilik kolam budidaya.

Perancangan dokumen modul alihfungsi kolam ini, dilakukan dengan memuatkan definisi dan manfaat Mikroalga Spirulina sp. ke dalam latar belakang dokumen, memuatkan prosedur pembangunan kolam budidaya mikroalga seperti alat, bahan, dan langkah pengerjaan, prosedur pembuatan filter air bersih untuk keperluan air bersih untuk budidaya mikroalga Spirulina sp., prosedur pembuatan budidaya mikroalga dengan botol plastik atau galon bila alihfungsi kolam gagal dilaksanakan, prosedur pengeringan mikroalga, serta informasi terkait pemanfaatan mikroalga Spirulina sp., sebagai gambaran untuk memanfaatkan mikroalga Spirulina sp. yang telah dipanen dari budidaya yang dilakukan. Rancangan yang dibuat juga memuat gambar terkait denah kolam budidaya sesuai dengan sruvey yang telah dilakukan.

Dokumen yang telah dirancang, diserahkan kepada Kepala Dusun Karyomukti, Desa Karangbrai, yaitu Bapak Slamet Fatoni, pada hari Senin, 12 Agustus 2024 pada sore hari, agar dokumen modul ini dapat disalurkan dengan baik kepada warga Desa Karangbrai, terutama Dusun Karyomukti.

Program ini diterima dan diapresiasi dengan baik oleh pihak yang bersangkutan. Melalui program ini, diharapkan agar kolam budidaya yang tidak beroperasi dapat beroperasi kembali dan dapat mencegah dan menurunkan angka stunting yang ada di Desa Karangbrai.

Penulis : Yoga Harjo Widigdo